MEMBUAT JUDUL, TUJUAN PENELITIAN, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN KONSEP PENELITIAN, SERTA HIPOTESA PENELITIAN

Senin, 28 September 2009

MEMBUAT JUDUL, TUJUAN PENELITIAN, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI DAN KONSEP PENELITIAN, SERTA HIPOTESA PENELITIAN

Ragil Setiyabudi, S.KM

A. Membuat judul penelitian

Judul merupakan bagian yang pertama dan paling banyak dibaca.

Judul penelitian yang baik hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran mengenai penelitian yang diusulkan. Sehingga setiap kata yang dipergunakan dalam judul harus dipilih dan dipertimbangkan dengan cermat.

Untuk dapat memenuhi kriteria tersebut seringkali kita mendapat kesulitan, sebab faktor subyektif sangat berperan; suatu judul yang baik bagi seseorang dianggap sudah cukup mewakili isi, tapi bagi orang lain mungkin belum mewakili isi, sedangkan bagi yans lainnya lagi mungkin dianggap terlalu panjang. Sebuah contoh tentang penjual ikan yang diceritakan seorang penulis buku. Konon Badu membuat kios baru di pasar ikan, dan ditulisnya papan :

DI SINI JUAL IKAN SEGAR

Teman ke-1 berkomentar : ”Untuk apa menulis kata di sini, kan sudah jelas kau jualan di sini, bukannya supermarket sana.”

Akhirnya dirubah menjadi :

JUAL IKAN SEGAR

Teman ke-2 berkomentar : ”Kata segar tidak perlu ditulis, karena toh tidak ada orang yang akan membeli ikan busuk.”

Akhirnya dirubah menjadi :

JUAL IKAN

Teman ke-3 berkomentar : ” Kata dijual tidak perlu ditulis, karena kau membuka kios tentu untuk berjualan ikan, bukan mau membagi ikan.”

Akhirnya kata ”Jual” pun dihilangkan dan menjadi :

IKAN

Teman ke-4 berkomentar : ”Kata Ikan sungguh tidak perlu, karena semua orang tahu bahwa yang dipajang adalah ikan, bukan burung atau es krim. Bila kata Ikan kemudian dihilangkan, apa lagi yang tersisa ?

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat judul :

1. Jangan terlalu pendek atau bersifat umum, ia harus bersifat khas atau spesifik apa yang akan dilaporkan.

2. Judul terlalu panjang atau terlalu rinci.

Berbagai ungkapan yang membuat judul menjadi panjang namun tidak menambah informasi sebaiknya dihilangkan saja. Misalnya : Studi tentang ..., Observasi tentang ..., Investigasi tentang ...

3. Penyertaan nama tempat dan waktu penelitian

Sebagian besar peneliti menyatakan tak perlu menyertakan nama tempat dan waktu penelitian, namun dalam keadaan tertentu perlu bahkan harus.

Penyertaan nama tempat dan waktu perlu dilakukan bila keadaan yang dilaporkan memang hanya berlaku untuk tempat penelitian tertentu (misal rumah sakit) pada kurun waktu tertentu : Misal :

Perubahan pola pemberian makanan bayi di daerah kumuh perkotaan selama masa krisis (1997-1999)

Namun bila deskripsi pelbagai karakteristik pada rumah sakit tersebut mungkin dapat diterapkan pada populasi tertentu yang karakteristiknya sama dengan karakteristik pasien yang dilaporkan , penyebutan nama rumah sakit, apalagi tanggal, tidak perlu dilakukan.

4. Judul adalah label, bukan kalimat lengkap

Pada hakikatnya judul adalah label, bukan kalimat lengkap yang harus mengandung subyek, predikat, obyek pelaku, obyek penderita dan lain sebagainya. Namun bukan berarti urutan kata diabaikan, bahkan harus sangat diperhatikan, oleh karena label (kalimat tak lengkap) dengan urutan kata yang tidak dipertimbangkan dengan hati-hati dapat menimbulkan makna ganda.

Penulisan dalam bahasa Inggris menyebabkan masalah ini menjadi sangat penting. Seseorang penulis memberi contoh tentang penggunaan kata ”using” dalam judul penelitian yang sering dilakukan dengan kurang tepat :

Lumbar anesthesia in dogs using halothane

Study of bacteria using electron microscope

Kata using di sini dapat diartikan merujuk pada subyek dogs atau bacteria, sehingga artinya menjadi :

Anestesia lumbal pada anjing yang menggunakan halotan

Penelitian terhadap bakteria yang menggunakan mikroskop

Sejak kapan anjing menggunakan halotan dan bakteri pintar memeriksa dengan mikroskop ? Jelaslah bahwa makna kalimat berubah dengan kesalahan pemilihan atau penempatan kata.

5. Penggunaan singkatan dalam judul

Oleh karena judul harus dapat berdiri sendiri, maka dalam judul tidak diperkenankan menggunakan singkatan, kecuali singkatan yang sudah lazim, seperti satuan pengukuran (kg, cm, ml). Dengan perjalanan waktu niscaya daftar singkatan yang tidak memerlukan keterangan akan bertambah. Sebagai contoh ”AIDS” mungkin sudah dapat dituliskan tanpa keterangan.

6. Judul harus menjaga keseimbangan antara upaya menarik perhatian dengan kelugasan.

Seperti judul karangan apa pun, judul makalah ilmiah harus dibuat agar menarik perhatian orang untuk dibaca. Namun harus pula diingat bahwa yang dilaporkan adalah penelitian ilmiah, sehingga judul juga harus lugas. Oleh karena itu upaya untuk menarik pembaca perlu diimbangi dengan kelugasan judul. Perhatikan judul yang mirip iklan berikut, yang tentunya tidak layak menjadi judul artikel ilmiah :

Drugs ABC gave excellent results in lymphoma malignum !

Intractable diarrhea ? Use Formula XYZ !

B. Merumuskan tujuan penelitian

Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yg akan dihasilkan melalui penelitian.

Tujuan umum

Merupakan pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global, jangka panjang dan abstrak. Uraikan tujuan penelitian secara jelas baik untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan, atau membuat suatu prototipe.

Tujuan khusus

1. Merupakan pernyataan dalam bentuk kongkrit dan dapat diukur. Merupakan janji peneliti dalam melaksanakan suatu kegiatan spesifik yang bersifat tindakan sesuai dengan permasalahannya :

    • menilai
    • mengukur
    • mengidentifikasi
    • menentukan
    • membandingkan
    • mendeskripsikan
    • diketahuinya

2. Berupa uraian atau langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum penelitian

3. Tujuan khusus menunjukkan variabel yang akan diteliti

C. Membuat tinjauan pustaka

Usahakan pustaka yang digunakan adalah yang terbaru, relevan, dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan. Tinjuan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. Uraian dalam Tinjauan Pustaka menjadi landasan untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

D. Membuat kerangka teori dan konsep penelitian

1. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah teori-teori tentang variabel-variabel permasalahan yang akan diteliti. Kerangka teori bertujuan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan teori-teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan.

Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai suatu keterangan mengenai suatu peristiwa/kejadian, dan asas-asas, hukum-hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan serta pendapat cara-cara dan aturan-aturan untuk melakukan sesuatu (Poerwadarminta, 1976).

Teori pada dasarnya berisi penggambaran hubungan sebab akibat di antara variabel-variabel. Suatu teori di dalam dirinya terkandung keunggulan untuk bisa menjelaskan suatu gejala. Bukan itu saja. Suatu teori juga berkekuatan untuk memprediksi sesuatu gejala (Best,1982).

Contoh :

a. Teori Determinan (faktor-faktor yang memengaruhi) perilaku dari Lawrence Green (1980)

Perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :

1) Faktor Pemudah (predisposing factors), faktor ini mencakup pengetahuan , kepercayaan, sikap, keyakinan, nilai, tradisi, tingkat sosial, tingkat ekonomi, budaya dan sebagainya.

2) Faktor Pemungkin (enabling factors)/pendukung, faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, jamban dan sebagainya. Fasilitas ini pada hakekatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan. Maka faktor-faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin.

3) Faktor Penguat/pendorong (reinforcing factors), faktor-faktor ini meliputi sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, keluarga, teman sebaya serta sikap dan perilaku para petugas kesehatan untuk berperilaku sehat, kadang-kadang bukan hanya pengetahuan saja yang positif dan dukungan fasilitas saja melainkan diperlukan perilaku contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para petugas (lebih-lebih petugas kesehatan), keluarga, teman sebaya dan guru.

b. Teori Hendrik L Blum (1974) menyatakan bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:

1) Faktor genetik atau keturunan

Merupakan faktor yang sulit untuk diintervensi karena bersifat bawaan dari orang tua. Penyakit atau kelainan-kelainan tertentu seperti diabetes militus, buta warna, albino, atau yang lainnya, bisa diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya atau dari generasi ke generasi.

2) Faktor pelayanan kesehatan

Lebih terkait dengan kinerja pemerintah yang sedang berkuasa. Kesungguhan dan keseriusan pemerintah dalam mengelola pelayanan kesehatan menjadi penentu suksesnya faktor ini. Kader desa, puskesmas dan posyandu menjadi ujung tombak dalam peningkatan status kesehatan masyarakat.

3) Faktor lingkungan

Faktor ini menempati urutan ke-3 dalam indikator kunci status kesehatan masyarakat. Ketinggian, kelembaban, curah hujan, kondisi sawah maupun tumbuhan memainkan peranan disini. Tetapi bagaimanapun juga, kondisi lingkungan dapat dimodifikasi dan dapat diperkirakan dampak atau akses buruknya sehingga dapat dicarikan solusi ataupun kondisi yang paling optimal bagi kesehatan manusia.

4) Faktor Perilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas pada manusia itu sendiri. Perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau tidak langsung (Notoatmodjo, 1997).

2. Kerangka konsep/kerangka pikir

· Dinyatakan dalam skema/diagram

· Uraian hubungan antar variabel yang terkait dengan masalah yang akan diteliti

· Sesuai dengan rumusan masalah dan tinjauan kepustakaan

· Penjelasan bentuk narasi mencakup identifikasi variabel, jenis dan hubungan antar variabel

· Berdasarkan rangkuman tinjauan pustaka (deduksi/penyederhanaan kerangka teori menuju/memandu latar belakang masalah, pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian)

· Dibuat dlm btk diagram

· Menunjukkan jenis & hub antar var*(dep & indep)

· Batas dibuat jelas (layak opr, waktu/dana)

· Beda dgn alur penelitian

E. Membuat hipotesa penelitian

Hipotesa berasal dari dua kata, yaitu hypo artinya “di bawah” dan “thesa” artinya “kebenaran” atau “pendapat”.

Dalam suatu penelitian, hipotesa merupakan ’jawaban sementara’ atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian

Fungsi hipotesis

Mengarahkan penelitian

Menunjukkan variabel bebas dan variabel terikat

Memberi petunjuk tipe data yang harus dikumpulkan dan tipe analisis yang harus dilakukan untuk mengukur hubungan yang ada

Contoh :

o Ada hubungan antara pengetahuan dengan praktek masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti

o Ada hubungan antara sikap dengan praktek masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti

o Ada hubungan antara pendidikan dengan praktek masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti

o Ada hubungan antara sosial ekonomi dengan praktek masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Aedes aegypti

DAFTAR PUSTAKA

LPPM UMP.2005.Panduan Kegiatan Penelitian Pengabdian pada Masyarakat. Purwokerto : LPPM Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Sastroasmoro. Panduan penulisan makalah ilmiah kedokteran. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Poerwadarminta.1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka.

Mardalis.2006.Metode Penelitian;suatu pendekatan proposal.Jakarta:Bumi Aksara.

Best.1982.Metodologi Penelitian Pendidikan.terjemahan Faisal.Surabaya.Usaha Nasional.

Blum.1974. Planning Health Development and Applicaffon of social change theory.Human Sciences Press. New York.

Green.1980. Health Education;A diagnosis Approach. The John Hopkins University.Mayfield Publishing co.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

If you're trying hard to lose fat then you certainly have to try this brand new personalized keto meal plan diet.

To produce this service, licenced nutritionists, personal trainers, and professional chefs have united to produce keto meal plans that are useful, decent, economically-efficient, and fun.

Since their launch in 2019, 1000's of people have already remodeled their body and health with the benefits a great keto meal plan diet can offer.

Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-confirmed ones given by the keto meal plan diet.

 
 
 
 
Copyright © RAGIL'S SITE